Minggu, 03 Maret 2013

PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR


 Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak dapat dielakkan. Sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan data Environmental  Protection  Agency  (EPA)  Amerika  Serikat,  pada  tahun  2001,  penduduk  Amerika Serikat  menggunakan  sedikitnya  25  juta  ton  plastik  setiap  tahunnya.  Belum  ditambah  pengguna plastik di negara lainnya. 

Bukan  suatu  yang  mengherankan  jika  plastik  banyak digunakan. Plastik memiliki banyak  kelebihan dibandingkan bahan lainnya. Secara umum, plastik memiliki densitas yang rendah,  bersifat  isolasi  terhadap  listrik,  mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta  ketahanan  bahan  kimia  yang  bervariasi.  Selain  itu, plastik  juga  ringan, mudah  dalam  perancangan,  dan  biaya pembuatan murah. Sayangnya, di balik segala kelebihan itu, limbah  plastik  menimbulkan  masalah  bagi  lingkungan. Penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam  tanah.  Perlu  waktu  berpuluhpuluh  tahun  untuk tanah  menguraikan  limbahlimbah  dari  bahan  plastik tersebut.  Untuk mengatasinya,  para  pakar  lingkungan  dan ilmuwan  dari  berbagai  disiplin  ilmu  telah  melakukan berbagai penelitian dan tindakan. Salah satunya dengan cara mendaur  ulang  limbah  plastik.  Namun,  cara  ini  tidaklah terlalu  efektif.  Hanya  sekitar  4%  yang  dapat  didaur  ulang, sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. 
Sampah plastik selama ini kerap menjadi masalah di sejumlah kota besar. Selain tak bisa terurai dan sulit dikelola, sampah jenis ini juga dapat mencemari tanah. Perlu waktu ratusan tahun untuk membuat sampah plastik terurai.

Kalaupun plastik bisa terurai, namun partikel-partikel plastik malah akan meracuni tanah. Sedangkan jika plastik dibakar, justru akan menghasilkan asap yang berbahaya bagi pernapasan manusia.

Di Korea, sampah plastik sudah diolah menjadi solar dan bensin. Untuk pengolahannya, dari 23 ton sampah plastik itu sudah bisa menghasilkan 30 ribu liter solar.

Cara yang ditempuh untuk menghasilkan BBM dari plastik adalah, sampah plastik diolah dan dipanaskan hingga suhu 450 derajat celcius. Cara memanaskan menggunakan alat bernama Recycle Oil Machine.

Dari hasil pemanasan tersebut didapatkan minyak berupa 60 persen solar dan 40 persen bensin. Bila digunakan untuk bahan bakar kendaraan jenis bensin, kualitas plastik olahan belum bagus. Namun kualitas solarnya jauh lebih baik. Bahkan di Korea sudah dipakai untuk kendaraan.

 pengolahan sampah plastik menjadi minyak adalah salah satu solusi yang baik di Kota besar, pasalnya selama ini produksi sampah yang begitu besar menjadikan masalah tersendiri bagi lingkungan.

"Dari 1.200 sampah ternyata berpotensi menghasilkan sekitar 10 ribu liter BBM setelah dipilah. Potensi ini tentu membanggakan. Sehingga masyarakat lokal dapat di pakai sebagai tenaga kerja.
 sampah plastik:

  alat pengolahan sampah

 
Dengan ini saya berharap bisa mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Hasil penguraian limbah plastik ini dikenal dengan minyak plastik.

kualitas minyak plastik setingkat lebih tinggi dibanding minyak tanah. Namun masih di bawah bensin. Minyak plastik ini baru bisa digunakan untuk bahan bakar kompor dan lampu.

penelitian soal minyak plastik ini dipicu keprihatinan akan menumpuknya limbah plastik di sekitar sekolah dan harga BBM yang terus merangkak naik.
Kita tahu pasti bahwa asap itu mengandung racun. Asap dari plastik. Kita tidak terbuang sama sekali. Asap tidak keluar sama sekali. Justru dari asap itulah maka plastik bisa keluar cairannya itu. Embunnya itu. Jadi hasil penguapan itu akan jadi minyak.
Minyak plastic ini di olah melalui proses penyulingan dengan menggunakan alat sederhana berupa tabung gas 3 kilogram untuk membakar limbah plastic. Uap hasil pembakaran di tamping dalam tabung kaca, hasil pengmbunan itu menjadi minyak dan bisa di gunakan untuk pengganti alternative BBM yang ramah lingkungan.

http://fanyone.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar